Selasa, 27 Mei 2008

rasa yang selama ini selalu aku takutkan.
rasa sepi yang sedikit demi sedikit bertambah sakit.

aku kehilangan orang yang aku sayangi, kasihi, cintai, dan segenap rasa yang aku miliki, terbenam hanya dalam satu kata "prinsip"

hampir mpat taun. waktu yang tidak dikit buat mertahanin sebuah hubungan jarak jauh. namun itu juga bukann waktu yang lama untuk mengukir kenangan terindah. yang tak akan pernah bisa terlupakan.

harapan untuk mendapatkan anugrah dan menunaikan kewajiban melalui pernikahan hanya tinggal kenangan yang semakin menyakitkan. cerita cita untuk membina sebuah keluarga, kini hanya tinggal mimpi buruk.

tetap berharap adanya keajaiban orang tuaku akan membuka hatinya dan menerima andri kembali.

gak tahu siapa yang harus disalahkan untuk menutupi kesakithatian ini. karena memang tidak ada yang salah dan tidak ada juga yang benar.

sejak awal hubungan kami, aku sudah tahu orang tuaku tidak ada yang setuju, karena keluarga andri bukanlah keluarga muslim. tapi andri adalah seorang mualaf.

lalu, perbedaan prinsip yang selalu dibuat alasan oleh kedua orang tuaku itu di mana?????

aku dan andri masih terus berharap keajaiban... karena kmi percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin didunia ini. meski aku sadari terlalu sulit untuk digapai