Minggu, 02 September 2007

..:::Look at Me:::...

dia selalu memperhatikanku, aku tahu itu sejak dulu. dia nggak cuma ingin menjadi temanku, tapi aku merasakan lebih dari semua itu. yah...mungkin dia menyukaiku. dan entah apa yang aku rasakan juga. karena aku nyaman berada didekatnya.

tapi sayang kemaren aku tahu kalo dia tahu siapa aku. yah...dia tahu siapa aku. dia tahu semua latar belakangku yang kemungkinan akan mempengaruhi kehidupanku. dia mundur begitu saja. menyerah tanpa ada usaha. padahal seandainya dia mau sedikit berusaha, aku akan menerimanya, karna dia menyukaiku apa adanya. dia menyukaiku disaat aku menjadi diriku sendiri. beda jauh tentunya dengan para lelaki yang sebelumnya menyukaiku dan mau jadi pacarku lantaran aku punya banyak duit. dua kali sudah dengan bodohnya aku mau dibohingi gitu aja sama laki-laki brengsek yang aku usir dari ruang hatiku karena aku sadar kebiadabannya. itu terjadi saat aku sma.

semenjak kuliah aku meningglakan semua kemewahan yang ada pada diriku. dulu semua keinginanku selalu terpenuhi. mau jalan tinggal pilih pake mobil yang mana, kartu kredit selalu ada dalam dompet. tabungan nggak akan pernah kurang dari 2 jt. mo beri apa tinggal gesek. mewah sekali kehidupanku yang dulu. dan kini aku mengabaikan semua itu. aku jadi anak kos yang standart banget seperti mahasiswa pada umumnya. mau jalan tinggal jalan aja pake kaki ato naek mobil tapi angkot. nggak ada lagi kartu kredit. tabungan maksimal 600 rb. turun drastis dari kehidupanku yang dulu.

tapi aku senang dan menikmati semua ini , karena sekarang aku menemukan teman yang sesungguhnya. teman yang mau temenan sama aku bukan karena duitku. dan begitu juga dengan orang yang menyukaiku.

"Da, aku mencintaimu. tapi aku tak berani bersamamu. jarak diantara kita terlalu jauh. kamu adalah putri, sementara aku..."

sebuah sms menggungah lamunanku. darinya.
huh...aku benci orang yang udah nyerah sebelum berperang. jangan lihat casingku. apakah aku salah juka ternyata aku adalah seorang putri di keluargaku. kenapa kamu nyerah gitu aja? kalo seperti ini sama saja kamu menyalahkan orang tuaku kkarena telah berusaha hingga menjadi seperti sekarang. bukankah semua yang aku nikmatin selama ini adalah milik orang tuaku. segalanya. kamu boleh mengatakan kalo jarak diantara kita sangat jauh jika semua yang aku nikmatin selama ini berasalah dari keringatku serndiri? tapi tidak, semua yanga ku nikmatin adalah dari orang tuaku. jadi kita sama.

itu yang ingin seklai akju katakan padanya. tapi itu sangat tak mungkin. aku terlalu jaim buat ngomong kayak gitu. mendingan kau nggak bales sms nya. dia harus sadar dengan dirinya sindiri.