Kamis, 16 Oktober 2008

i LuV U

Terasa tenang jika aku mendengarkan suaranya, meski hanya sedikit dan tanpa melihat wajahnya. Selalu tersenyum sendiri jika aku mengingat semua kata-katanya yang manis. Suaranya yang khas membuatku selalu ingin mendengarnya.


Meskipun dia tidak secara langsung berada di sisiku setiap saat, tapi dia selalu menemaniku dengan setia disetiap detak jantungku. Seperti matahari yang tak henti-hentinya tersenyum dan setia menyinari bumi

Semuanya terasa sangat indah jika bersamanya. Dan sebuah perjalanan panjang yang indah bersamanya. Sebuah kebersamaan mengarungi kehidupan dengan banyak sekali nikmat yang Dia berikan, dan selalu bersamanya hingga akhir hayat kami.


Tidak banya yang mengatakan bahwa cinta kami hanyalah sebatas ’nafsu’, cinta monyet, emosi sesaat, dan masih banyak lagi tanggapan semua orang tentang hunungan kami. Karena memang perbedaan keyakinan begitu nampak jelas berada di hadapan kami.


Tapi ternyata aku bisa membuktikan kepada dunia bahwa ini bukanlah cinta seperti yang mereka kira. Bukan cinta yang seerti bunga sakura yang datang hanya pada sebuah musim. Tapi ini adalah cinta yang sesungguhnya. Cinta yang tulus. Cinta yang datang dari hati. Cinta yang mampui menyeimbangkan anta logika dan rasa hati. Cinta yang selalu memberikan sinar dikala aku berjalan dikegelapan, seperti bintang dan bulan yang tak bosan menyinari bumi diantara timbunan kegelapan.


sinar cintamu yang suci itulah yang membuatku menjadi lebih baik


I love U


kE-LelAhaN

Setelah rasa lelah itu berkumpul menjadi satu, maka rasa amarah juga akan mengikutinya secara continue. Dan akhirnya menjadi seperti sebuah kemarahan yang telah sekian lama terpendam dalam kesabaran. Kemarahan yang lebih mirip bom waktu itu tiba-tiba meledak tanpa alasan yang jelas.

Seperti itulah kiranya jka rasa lelah mulai menjerit.

Lelah fisik
Lelah hati
Lelah pikiran
Lelah komitmen
Lelah kecewa

Dan masih banyak lagi sebuah kelelahan dalam diri kita yang terkadang tak pernah kita rasakan. Tapi itu sebenernya terjadi pada kita. Dan tanpa kita sadari juka kelelahan itu memuncak maka akan menjadi sebauh kemarahan yang besar tanpa alasan. Padahal semua itu terjadi karena kita lelah akan bermacam-macam, dan jika kita tidak bisa mengendalikannya maka kita akan menjadi orang yang pemarah.

Tapi aku yakin, pada dasarnya setiap orang punya cara sendiri-sendiri untuk mengendalikan semuanya.

Kadang lelah memang menyakitkan. Nikmati semuanya. Maka akan menjadi kesenangan...

Good luck...