Kamis, 24 Januari 2008

>>>jangan salahkan cinta<<<

Aku sadar bahwa ini adalah sebuah kesalahan yang teramat berat yang aku lakukan. Aku menghianatinya walaupunn aku menampik semua ini.

Cinta memang bukanlah sebuah kesalahan, tapi bagaimana cara manusia yang dianugrahi cinta itu mengontrolnya hingga bisa membuat cinta menjadi sebuah kesalahan atau keindahan.

Aku sadar perasaan yang aku rasakan sekarang adalah sebuah kesalahan karena aku tak mampu mengontrol perasaan ini. Karena aku sepertinya menyukai seseorang yang yang telah mengatakan cintanya dan bersamaku beberapa bulan terakhir ini, padahal aku sudah punya kekasih yang sesungguhnya, hanya kamu terpisahkan oleh jarak.

Disini, seoarang ‘Bapak’ aku memanggilnya, karena dia adlah atasanku yang baru yang bahakan dia masih seumuran dengan kekasihku itu. Yach…cinlok dikantor. Entahlah perasaan apa yang aku rasakan pada Bapak. Yang aku tahu aku selalu bisa tersenyum jika ada Bapak.

“aku tahu kamu udah punya pacar. Tapi aku juga nggak mau membohongi perasaanku sendiri. Selama ini aku sudah mengatakan ‘tidak’ pada perasaan ku ini. Tapi aku tetap nggak mampu” waktu makan siang berdua Bapak mengatakannya. Sebenarnya siang itu aku hanya menganggap sebuah makan siang biasa, antara atasan dan bawahan yang akan dihiasi oleh diskusi masalah pekerjaan seperti biasanya. Ini memang bukan yang pertama aku makan siang berdua bersamanya. Tapi aku tak pernah menggap lebih dari sekedar atasan dan bawahan. Karena memang aku selalu menjaga keprofesionalan kerja. Prinsipku ‘jangan pernah ada hubungan cinta dengan atasan’

“Bapak salah alamat kalo mengatakan ini sama saya” dia bahkan pernah cerita samaaku dulu sewaktu aku baru beberapa minggu masuk kerja, kalo tipe cewek yang disukainya itu cantik, pinter dan cerdas. Nah, semenetara aku, apa sih yang aku punya, cantik enggak pinter juga enggak. Jauh dari apa yang pernah dikatakannya padaku tentang tipe cewek yang disukainya. Dan saat itu juga aku mengingatkan semua yang pernah dia katakana tentang tipe cewek yang disukainya. Tapi jawabannya “karena kamu beda dengan yang lainya” aku memang tersanjung, ta

Tapi beberapa hari setelah bapak mengatakan semua itu, kami selalu bersama atas nama keprofesionnalan dalam kantor. Memang sudah takdirkah atau hanya sebuah kebetulan?

Sampai detik aku masih sering menyangkal perasaan yang mungkin sedikit demi sedikit mulai tumbuh dalam hatiku. Dalam beberapa hal aku memang tak mau mengingkari perasaan ini, tapijika aku ingat posisiku bahwa aku juga sangat mencintai kekasihku, maka aku harus membuang jauh-jauh perasaanku pada Bapak.

Perasaan itu tumbuh mengin karena Bapak yang selama ini selalu ada disampingku tanpa terpisahkan oleh jarak, yang selama ini menjadi kendala aku dan kekasihku.

Setiap saat bahkan Bapak selalu sms atu telpon, entah itu masih ada di kantor atau sudah ada dirumah. Benar-benar untuk menjaga keprofeionalan dikantor.

Bukan bermaksud untuk membandingkan, tapi hanya membuktukan antara Bapak dan kekasihku sendiri.

Bapak : jika aku mengatakan bahwa aku sendirian dirumah. Ia pasti akan langsung datang untuk menemaniku. Kalo Bapak ada diluar kota. Dia akan terus menelponku sampai aku ada temennya. Tapi ada perasaan bersalah yang terbesit dalam hatiku.

Pacarku : jika aku mengatakan bahwa aku sendirian dirumah. Jelas dia nggak bisa langsung dating karena dia berada jauh sekali. Telponpun hanya beberapa saat karena tariff dan roming internasional. Tapiaku sangat terhibur dan senenga banget

Perbedaan yang sangat kecil itu yang mungkin membuatku bimbang pada perasaan ini. Aku menemukan sesuatu yang selama ini tak pernah aku lihat. Tapi aku tahu sampai mana aku harus melakukan ini.

Aku menmukan seseornag yang selama ini hilang. Om ku yang dulu sebelum dia menikah sangat dekat denganku, dia konyol, lucu banget, suka ngajakin aku jalan-jalan, sayang padaku, dan selalu bisa membuatku tersernyum dengan kekonyolannya. Dan sosok itu aku temukan pada Bapak.

5 komentar:

Anonim mengatakan...

de...
em koq critanya mevet2 gitu yach...
jd ketawa sendiri klo baca.

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr Wb
Alhamdulillah ketemu lagi, wah pean ketinggalan jaman ya, aku emang udah nikah hehehehe....ndak aku masih seperti yang dulu, masih dalam pencarian. Wah kok pean punya cerita aneh sih...tentang Cinta lagi Cinta lagi. Ya emang kadang cinta tidak rasional, udah tau pean udah "ada" eh sang "Bapak" masih serang juga, dan parahnya pean juga agaknya mulai terlena dengan serangannya. Aku jadi ingat sebuah firman Allah yang mungkin bisa melukiskan apa yang pean berdua rasakan: Al-Qur'an surat Al-Hajj ayat 46. So jangan sampe jadi korban cinta, karena sudah banyak yang jadi korban karenanya.
Wassalamu'alaikum. Wr Wb

Anonim mengatakan...

simonz....pa kabar????
nggak ada yang salah dengan CINTA monz itu anugerah yang nggak tau kapan dateng palagi dengan siapa???
Yang pasti ikuti kata hati aja,,,
Mungkin Cinta bisa bakal mengalahkan Logika itu benar adanya dan terjadi bisa dengan siapa aja...Maka cuma inget pesen Pak BONDAN aja(tetep sehat,tetep semangat supaya bisa tetep makan-makan dan jalan,,,,Hehe!!!)

Anonim mengatakan...

lali wes...

Anonim mengatakan...

CINTA????????? Makanan dari apa ya??